Tuesday, February 28, 2017

Jangan Ikut-ikutan

Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siang hari dengan teriknya sinar matahari. Andi, anak smp kelas 1 sangat senang bermain-main dengan sepeda kesayangannya di tengah halaman rumah. Dan terkadang ia pun berkreliling-keliling di daerah sekitar rumahnya.

Ketika andi sedang asik bermain dengan sepedanya, tiba-tiba datang lah seorang teman andi yang bernama dony dengan menggunakan sepeda motor. Seketika membuat andi ingin ikut mencoba.

“don, berani sekali kamu mengendarai sepeda motor itu. Padahal sepeda motor itu lebih besar dari pada kamu.” kata andi dengan rasa penasarannya.

“hahaha, kenapa tidak?” dengan sombongnya “hanya anak penakut saja yang tidak berani.” kata dony dengan angkuhnya sambil beranjak pergi meninggalkan andi.

Terbesit dalam benak andi ingin ikut mencoba. Dengan rasa ragu ia memberanikan diri untuk mencoba mengendari salah satu sepeda motor milik orang tuanya sambil menuju garasi rumah.

Dengan perlahan ia mengeluarkan sepeda motor tersebut dari garasi. Meski dengan rasa takut akan dimarahai oleh sang ibu, ia tetap nekat ingin mencoba.

Selang beberapa menit saja, ia sudah bisa mengendarai sepeda motor tersebut. Meski awalnya pelan, namun perlahan-lahan ia pun mencoba mengendarai sepeda motor terebut dengan kecepatan yang tak seharusnya ia lakukan.

Dan tiba-tiba di persimpangan lampu merah. Andi tidak melihat bahwa lampu lalu lintas menunjukan lampu merah.
... baca selengkapnya di Jangan Ikut-ikutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, February 27, 2017

Rembulan di Kolong Langit

Rembulan di Kolong Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Gadis muda itu menatap dinding penyangga rel kereta antara stasiun Juanda dan stasiun Mangga Besar. Dinding yang bergambarkan anak-anak yang sedang belajar. Sederet kalimat tertulis di atasnya. ‘Dengan membaca menjadi cerdas’. Di sisi lain dinding berhiaskan gambar dan tulisan yang berbeda. ‘Sekolah, gerbang kehidupan yang lebih baik’. Senyum terukir di bibirnya yang indah, matanya sedikit berkabut. Angannya memaksanya menapaki jejak-jejak kehidupan yang tak mudah terlupakan. Kehidupan di kolong rel kereta.

“Aira, bangun sayang,” ujar bapaknya lembut. “Cepet mandi ya, terus sholat.” Setiap pukul setengah lima pagi, dengan setia bapaknya akan membangunkannya. Ibu sudah terlebih dulu sibuk membuat kue-kue yang sebagian akan dititipkan pada warung dekat rumah dan sebagian dijajakanya sendiri saat Aira tengah berada di sekolah.

Aira menggeliat malas, lalu bangkit dan merapikan tempat tidurnya yang hanya berupa selembar tikar pandan dan kasur bekas yang sangat tipis sekedar punggungnya tak menempel langsung dengan lantai. Ia lalu keluar ruangan yang merupakan rumahnya. ‘Rumah’ baginya adalah sebuah ruang persegi berukuran 3x3m yang terbuat dari triplek, menempel pada dinding pagar lahan milik PT KAI dekat stasiun Juanda. Atapnya terbuat dari terpal yang sudah ditambal di beberapa bagian. Tak ada
... baca selengkapnya di Rembulan di Kolong Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1